PETA NUSANTARA

Embung MBH

Sub-Wilayah Perencanaan

1A

Tata guna

Taman

Status

Selesai

Mulai dibangun

2022

Selesai

2024

Luas

3,219 ha

Gambar yang menunjukkan lokasi Embung MBH di Nusantara

Embung MBH merupakan kolam retensi yang terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Embung ini berada di subkawasan 1A. Lokasinya berada di samping Jalan Sumbu Kebangsaan Barat, di seberang kompleks Kemenko 3 dan Kemenko 4, serta di sebelah kanan Istana Kepresidenan.

Embung MBH Overview

Latar belakang dan pemanfaatan

Pada tahun 2022, pembangunan embung ini telah dimulai. Diharapkan, embung Nusantara akan menampung 21 embung lainnya di kawasan inti pusat pemerintahan. Ada sejumlah alasan mengapa embung-embung ini dibangun di ibu kota baru. Nusantara dibangun dengan konsep 'Smart Forest City'. Konsep Smart Forest City merupakan desain perkotaan yang mengutamakan integrasi pembangunan perkotaan dengan ekosistem alam. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas perkotaan sekaligus meningkatkan kualitas hidup penduduk dengan mengedepankan keberlanjutan, inovasi teknologi, dan hubungan yang harmonis antara alam dan pembangunan perkotaan. Embung ini turut berperan dalam hal tersebut.

Fungsi Embung

Embung berfungsi sebagai daerah tangkapan air hujan dan luapan air. Hal ini meningkatkan ketersediaan air bersih yang pada gilirannya mengurangi risiko kekeringan. Selain itu, embung juga dapat menampung air hujan sebelum dibuang ke sungai atau saluran pembuangan. Hal ini memastikan bahwa risiko banjir di kawasan tersebut berkurang. Embung juga memberikan efek positif terhadap suhu. Ini dapat membantu menurunkan suhu di area tersebut, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sejuk. Semua ini meningkatkan iklim mikro. Embung ini juga berfungsi sebagai area rekreasi publik bagi warga kota, yang pada gilirannya berdampak positif pada kualitas hidup.

Embung MBH

Smart Water Management System

Embung-embung di Nusantara menggunakan Smart Water Management System. Hal ini memastikan bahwa pemeliharaan ruang terbuka hijau dilakukan antara lain dengan irigasi otomatis (sprinkler). Sistem ini berisi beberapa sensor yang dapat mendeteksi tingkat muka air tanah, suhu, kelembaban, dan pH tanah. Untuk menjaga kualitas air waduk, terdapat bangunan penopang yang berfungsi sebagai 'perangkap sedimen', untuk mengendalikan jumlah total sedimen yang masuk ke embung.

youtube.com/@WargaNusantara-wg1em

Fasilitas

Embung ini memiliki kapasitas tampung lebih dari 66.000 meter kubik. Di lokasi ini juga terdapat jalur pejalan kaki, jalur jogging, dan ruang publik. Jalur jogging, termasuk jembatan kayu, berfungsi sebagai penyeberangan di sekitar embung. Pembangunan Embung MBH dimulai pada Desember 2022 dan dijadwalkan selesai pada 2024. Waduk MBH diberi nama Mochamad Basuki Hadimuljono, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kepala Badan Otorita IKN.

Lokasi