Kantor dan Hunian Polri
Sub-Wilayah Perencanaan
1A
Tata guna
Polisi
Status
Sedang dibangun
Luas
12,032 ha
Rusun BIN dan Polri adalah kompleks rumah susun vertikal yang dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Proyek ini bertujuan menyediakan hunian bagi personel Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang akan ditugaskan di IKN.
Lokasi dan Fungsi
Kawasan Strategis Pemerintahan
Kompleks rusun BIN dan Polri berlokasi di dalam zona utama pusat pemerintahan IKN. Kedua kompleks ini berada saling berhadapan, dipisahkan oleh jalan utama logistik. Lokasinya dekat dengan area perkantoran kementerian dan lembaga negara, menjadikannya strategis untuk mendukung operasional keamanan dan intelijen.
Jumlah dan Fungsi Menara
Secara keseluruhan, proyek ini terdiri dari tujuh menara:
Tiga menara diperuntukkan bagi personel BIN
Empat menara diperuntukkan bagi anggota Polri
Setiap menara memiliki 12 lantai, dengan fasilitas pendukung seperti ruang terbuka hijau, area komunal, dan infrastruktur dasar.
Rancangan dan Konstruksi
Desain Arsitektur
Desain rusun mengusung prinsip bangunan hijau dan efisiensi energi, sesuai dengan konsep kota hutan IKN. Bagian podium pada tiap menara dirancang untuk menampung fasilitas umum, sementara unit hunian berada di lantai atas. Fokus utama adalah menyediakan lingkungan tinggal yang aman dan nyaman bagi personel keamanan negara.
Kontraktor dan Konsultan
Pekerjaan konstruksi dikerjakan oleh konsorsium (KSO) antara:
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Nindya Karya (Persero)
PT Wiratman
Manajemen konstruksi dilaksanakan oleh KSO:
PT Perentjana Djaja
PT Artefak Arkindo
PT Cipta Andalan Persada
Progres Pembangunan
Waktu Pengerjaan
Pembangunan dimulai pada Agustus 2023, setelah penandatanganan kontrak. Berdasarkan laporan Februari 2024, progres fisik keseluruhan untuk rusun BIN dan Polri telah mencapai lebih dari 28%, meliputi pekerjaan tiang pancang, struktur bawah, dan kolom.
Target Penyelesaian
Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian seluruh rusun BIN dan Polri pada 1 Juni 2025, bertepatan dengan gelombang awal pemindahan ASN dan personel keamanan ke Nusantara.